Wednesday, July 7, 2010

kau lupakan aku



menyingkap kabus dibalik embun pagi,

ternyata sukar untukku tempuhi,
pabila kali ini,
tidak dapat kuhulurkan tanganku untukmu,
tidak dapat kusambut jari-jemarimu berpaut denganku,
kali ini...
kau harus berjalan sendiri tanpa diriku,
kali ini...
kau harus jalani sendiri dilema jiwamu,
bukan dendam yang aku pendamkan,
bukan benci yang aku tanamkan,
namun...
itulah janji yang pernah kuungkapkan,
itulah janji yang takkan pernah kumungkiri,
sampai disaat kau tersungkur sekalipun,
sampai disaat kau terjatuh sekalipun,
aku takkan pernah lagi ada untukmu,
aku takkan pernah lagi hadir menyembuh lukamu,
walaupun...
jauh disudut hatiku,
aku terluka melihat kau dilukai,
aku simpati melihat kau tersakiti,
dapat aku merasakan kau memanggil namaku,
dapat aku merasakan kau memerlukan diriku,
adakah baru kini kau mengerti?
adakah baru kini kau terasa?
adakah baru kini kau bertanya?
kemana menghilangnya diriku?
betapa sunyinya hidupmu tanpa diriku?
dan siapa yang sebenarnya membawa bahagia dalam hidupmu?
kau lupakan aku,
dan memilih dirinya,
baru kini kau sedari siapa yang lebih mengerti dirimu,
namun.. disaat ini...
aku seperti patung tidak bernyawa,
hilang jiwaku... hilang cintaku,
sejak aku yang awal terasa kehilanganmu...
setelah aku merelakan kau bersama si dia...
yang kau agungkan.. insan yang kau cinta...
namun...
disetiap perjalananmu,
doaku akan mengiringi langkahmu...
hanya untuk seketika aku terkaku...
aku membisu tentang dirimu dan dirinya...

0 comments:

Post a Comment